Senin, 09 Januari 2012

Refleksi Kelompok 12

SUKSESI
Pemateri : Indah Sulistyaningrum dan Yusron Aminullah
Moderator Eko Achmad Pranoto

Suksesi dapat diartikan sebagai perkembangan ekosistem tidak seimbang menuju ekosistem seimbang. Suksesi terjadi sebagai akibat modifikasi lingkungan fisik dalam komunitas atau ekosistem. Faktor-faktor yang mempengaruhi suksesi antara lain iklim, topografi, dan biotik. Suksesi terdiri dari 6 macam, antara lain:
         Suksesi primer, terjadi pada tempat-tempat yang baru terbentuk, misalnya abu vulkanik yang belum mempengaruhi biotik apapun. Suksesi primer ini terjadi jika suatu komunitas mendapat gangguan yang mengakibatkan komunitas awal hilang secara total sehingga terbentuk habitat baru.
         Suksesi sekunder, terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
         Suksesi autogenik, terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas tidak bersifat merusak total tempat komunitas tersebut sehingga masih terdapat kehidupan / substrat seperti sebelumnya.
         Suksesi allogenik, lebih banyak dipengaruhi oleh perubahan-perubahan dalam variabel-variabel lingkungan ekstrinsik dari pada keberadaan organisme-organisme.
         Suksesi autotropik, disebut autotrofik, bila jaring-jaring makanan bergantung pada organisme fotosintetik.
         Suksesi heterotropik, pada suksesi ini, jaring-jaring makanan bergantung pada pembentukan bahan-bahan organik. Hal ini ditandai oleh dominasi awal organisme seperti bakteri, jamur, actinomycetes dan hewan. 
Tahap-tahap dalam suksesi antara lain:
  1. Tahap Kolonisasi
Tahap awal dari suksesi adalah kolonisasi, selama tahap tersebut habitat yang kosong dipenuhi oleh organisme-organisme.
2. Tahap Modifikasi Tempat
Dari tahap kolonisasi, organisme-organisme yang berdiam di suatu daerah akan mengubah sifat-sifat tempat tersebut.
3. Tahap peningkatan Variabilitas Ruang
Tahap berikut dari modifikasi tempat adalah peningkatan variabilitas ruang (spasial) habitat.
Suksesi memiliki beberapa tipe, antara lain:
  Hidrosere, merupakan tipe suksesi yang berkembang di daerah (habitat) perairan yang biasanya disebut Hidrarch. Vegetasi yang sering berganti dalam hidrarch disebut hidrosere. Tipe suksesi ini tidak memerlukan komunitas aquatik untuk menuju ke perkembangan komunitas daratan.
  Xerosere, merupakan Suksesi vegetasi yang berkembang dalam daerah xerik atau kering, biasanya disebut xerarch. Ada dua macam yaitu: Psammosere yaitu suksesi vegetasi yang dimulai pada daerah berpasir. Lithosere yaitu suksesi vegatasi yang dimulai pada batuan.

Proses suksesi menurut Clement yaitu nudasi, invasi, kompetisi dan reaksi, serta stabilitas dan klimaks. Pendekatan suksesi dengan menggunakan pendekatan eksperimental, karena dilihat pendekatan ini memberikan harapan yang paling realistis untuk tidak mengacaukan proses-proses dan mekanisme-mekanisme suksesional.

Pertanyaan:
1.   Apa penyebab dari suksesi itu sendiri? (Intan)
2.   Bagaimana cara menanggulangi faktor-faktor penghambat suksesi agar suksesi itu sendiri tidak terhambat? (Hasan)
3.   Apa perbedaan nudasi dan inavasi?(Lutfidah)
4.   Kapan terjadinya suksesi? (Fauzi)
5.   Terdiri dari apa saja suksesi allogenik terdapat lingkungan ekstrinsik itu?(Qorry)
6.   Bagaimana bila terjadi di tempat pertambangan yang suhu dan daerahnya rusak, dan bagaimana meminimalisir keadaan tersebut agar suksesi dapat berjalan dengan lancar?(Hassan)

Jawaban:
1. Yusron, suksesi terjadi secara alami maupun buatan. Secara alami tidak adacampur tangan dari manusia, seperti longsor, gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan lain-lain. Sedangkan yang secara buatan bisa diakibatkan oleh campur tangan manusia, seperti penebangan pohon, pertambangan, dan lain-lain.
2. Pak Husamah, pada musim kemarau tidak ada tumbuhan yang bisa hidup, setelah musim penghujan daerah tersebut kadar airnya terpenuhi begitu juga dengan unsur haranya sehingga tumbuhan dengan mudah tumbuh. Faktor lainnya adalah topografi, bisa lahan datar maupun datar berbukit. Hal ini tergantung dari jenis suksesinya, pada lahan yang habis dibakar maupun lahan yang habis ditambang, maka suksesi yang lebih cepat terjadi adalah pada lahan yang terbakar sebab struktur tanahnya masih utuh hanya saja bagian permukaannya yang hilang, sedangkan lahan yang ditambang, struktur tanahnya sudah berubah, sehingga sulit bahkan tidak mungkin terjadi suksesi lagi.
3. Indah, nudasi adalah proses pembentukan suatu daerah yang disebabkan oleh alam, sedangkan invasi merupakan berpindah tempat, sehingga perlu berada[tasi dengan tempat tersebut. Tambahan dari Pak Husamah, bahwa nudasi adalah proses terbentuknya alam oleh berbagai faktor. Sedangkan invasi baru mulai masuk spesies baru, dimulai dari tumbuhan biji atau lumut, yang lama-kelamaan tumbuh rumput, semak belukar, dan lain-lain.
4. Indah, suksesi primer, sebab tumbuhan lumut kerak yang bisa menghasilkan unsur hara yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan lain. Tapi menurut Pak Husamah lahan yang terbuka pasti semua mengalami suksesi primer, jadi tergantung dari jenis kerusakannya.
5. Indah, bisa berupa air, angin, dan lain-lain. Misalnya pada hutan dataran rendah yang terendam karena naiknnya air tanah.
6.  Pak Husamah, dalam peraturan perundangan-undangan sudah dijelaskan, bahwa daerah pertambangan tersebut harus ditutup dengan menggunakan pasir, sebab sudah tidak dapat terjadi suksesi lagi. Tapi pada kenyataannya para pengusaha tambang menolak hal tersebut, karena bila bila ditutp lagi dengan pasir pasti mengeluarkan biaya yang tidak sedikit lagi. Namun bila tetap dibiarkan, maka dapat menimbulkan longsor, timbul berbagai macam penyakit di sekitar daerah tersebut, dan lain-lain.

Refleksi Kelompok 11


EKOSISTEM AQUATIK
Pemateri : Layli Hijry, Luthfidah Irmalia, Saiful Bahrul A
Moderator Yusron Aminullah.

            Ekosistem aquatik merupakan ekosistem dimana lingkungan eksternal merupakan hubungan makhluk hidup yang ada pada daerah perairan. Ekosistem aquatik terdiri dari beberapa macam, antara lain:
Ø  Hutan Pantai. Hutan pantai merupakan hutan yang terbentuk akibat hempasan gelombang dan hembusan angin dari pantai yang membentuk gundukan pasir ke arah daratan. Hutan pantai berdasarkan susunan vegetasinya dibagi menjadi 2 formasi, yaitu Formasi Pescaprae dan Formasi Barringtonia.
Ø  Rawa. Rawa merupakan lahan genangan air secara ilmiah yang terjadi terus-menerus atau musiman akibat drainase yang terhambat. Rawa terbagi menjadi 3 macam jenis, yaitu hutan rawa air tawar, hutan rawa gambut, dan rawa tanpa hutan.
Ø  Mangrove. Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi mayoritas pesisir pantai di daerah tropis dan sub tropis. Hutan mangrove dapat berfungsi secara ekologis dan secara ekonomi. Ciri-ciri hutan mangrove adalah:
a.       Tajuknya rata dan rapat
b.      Sistem perakaran pneumatofor
c.       Jenis pohon berdaun
d.      Tanahnya tergenang air terus menerus
e.       Tumbuh menggerombol di tempat luas.
f.       Dapat bertoleransi terhadap kondisi alam
Ekosistem Air Tawar. Ekosistem air tawar ada 2 macam, yaitu:
a.       Lentik. Airnya tidak berarus, ini berarti airnya tidak mengalir. Contohnya : Danau, rawa air tawar, kolam, rawa gambut.
b.      Lotik. Airnya berarus, berarti airnya senantiasa mengalir. Contohnya : Sungai, dan selokan.
Ekosistem Pantai. Ekosistem pantai ada tiga macam, yaitu pantai karang, pantai berpasir, dan pantai berlumpur.
                                    Estuaria. Estuaria merupakan suatu badan air pantai setengah tertutup yang berhubungan langsung dengan laut terbuka yang sangat terpengarh dengan gerakan pasang surut.
      Terumbu Karang. Terumbu karang merupakan organisme yang hidup di dasar perairan laut dangkal terutama di daerah tropis yang disusun oleh karang-karang jenis anthozoa dari kelas Scleractinia. Tipe-tipe terumbu karang ada tuga macam, yaitu terumbu karang tepi, terumbu karang penghalang, dan terumbu karang cincin.
       Ekosistem Laut. Ekosistem laut dibagi menjadi 2 macam, antara lain:
a.       Ekosistem laut pelagis, merupakan ekosistem laut yang tidak dekat dengan bagian bawah atau dekat pantai dapat dikatakan berada dalam zona pelagis.
b.      Ekosistem laut dalam, merupakan habitat paling luas di muka bumi ini dan punya kedalaman antara 700-10000 meter.
Bentos. Bentos terbagi menjadi 2 macam, yaitu:
a.     Bentos benting benua, merupakan hewan laut yang hidup di dasar laut pada suatu benua. Contohnya yaitu kerang, bulu babi, dan bintang laut.
b.    Bentos laut dalam, merupakan hewan laut yang hidup di dasar laut. Contoh: teripang, kerang-kerangan, anemon laut, dan cacing.

Sesi tanya jawab.
Pertanyaan: Alib: Apa karakteristik dari laut dalam?
Jawaban: Karakteristiknya yaitu memiliki kedalaman 700 – 10.000 m, tidak terjangkau oleh sinar matahari, tingkat kegelapannya total, suhunya dingin, tekanan udara tinggi, tanpa adanya produsen yang bersifat autotrof, yang ada hanya hewan-hewan predator saja. Jawaban dari dozen Husamah.
Pertanyaan: Eko: Apakah terumbu karang itu dan terbuat dari apakah terumbu karang itu?
Jawaban: Terumbu karang berasal dari dua kata, yaitu terumbu dan karang. Terumbu yang artinya hasil simbiosis dari alga dengan organisme tertento dari jenis Anthozoa. Sedangkan karang merupakan produk dari terumbu tersebut berupa batu, dalam bentuk kalsium karbonat yang dapat digunakan sebagai alat penggosok. Bila mati karang akan menjadi putih, pemutihan karang (blacing) terjadi karena adanya faktor suhu, pestisida, bahan peledak, pukat harimau, maupun putas. Terumbu karang banyak terdapat di Indonesia, sebab Indonesia suhunya stabil, lama penyinaran sinar matahari juga stabil, sehingga ini membuat terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan Indonesia. Jawaban dari pak Husamah.
Pertanyaan: Ayu: antara lentik dan lotik mana yang paling banyak mengandung unsur hara?
Jawaban: Syaiful menjelaskan bahwa unsur hara terbanyak terdapat pada lentik, sebab pada lentik airnya itu tenang, tidak berarus dan tidak mengalir.
Pertanyaan: Intan: biota apa yang paling banyak hidup di ekosistem pantai? Jawaban: Lutfidah yaitu pada pantai karang, karena ada batuan sedimen disana karena aktivitas biologi sehingga banyak biota karang. Sedangkan pada pantai pasir hanya ada tumbuhan seperti kangkung atau perdu.

Refleksi kelompok 10


EKOSISTEM DARAT
Pemateri : Susi Susila dan Alib Suryaningsih
Moderator Martina Kurniarum
Ekosistem adalah komunitas organik yang terdiri atas tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme bersama lingkungan fisik dan kimia tempat hidup atau habitatnya. Bagian dari ekosistem darat, antara lain:
         Hutan Hujan Tropis. Hutan hujan tropis merupakan salah satu tipe vegetasi hutan tertua yang telah menutupi banyak lahan. Tipe hutan hujan tropis menurut ketinggian tempatnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
a. Zona 1: hutan hujan bawah terletak pada ketinggian tempat 0 - 1.000 m dari permukaan laut.
b. Zona 2: hutan hujan tengah terletak pada ketinggian tempat 1.000 - 3.300 m dari permukaan laut.
c. Zona 3: huan hujan atas terletak pada ketinggian tempat 3.300 - 4.100 m dari permukaan laut.
         Hutan Musiman Tropis. Hutan musim tropis terdiri atas pepohonan yang menggugurkan daunnya pada musim kemarau. Karakteristik dari hutan tersebut antara lain:
a.       Tumbuhan membentuk formasi musiman.
b.      Tumbuhan umumnya tahan dari kekeringan.
c.       Pada musim kemarau daunnya merandas. sebaliknya pada musim penghujan daunnya lebat.
d.      Hutan musim biasa diberi nama sesuai dengan spesies tumbuhan yang dominan.
         Hutan Gugur Daun Temperata. Hutan temperata atau hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang yang memiliki empat musim. Saat musim panas, gugur, dingin, dan musim semi.
         Hutan Temperata Evergreen. Hutan temperata evergreen adalah hutan yang terdiri seluruhnya atau terutama dari pohon cemara yang mempertahankan dedaunan hijau sepanjang tahun.
         Hutan Evergreen Campuran. Paku Pohon hampir serupa dengan paku yang tumbuh jutaan tahun yang lalu. Ek Holm memiliki daun yang berlilin dan liat. Kowhai tumbuh subur di sisi pegunungan dan ke bawah sampai permukaan laut. Beech Bagian Selatan merupakan kelompok dari 35-40 spesies pohon yang seluruhnya ditemukan di belahan bumi selatan. Lumut memberi kesan bahwa lantai hutan yang ditumbuhinya lembab.
         Hutan Taiga. Taiga adalah hutan pohon pinus dengan daun-daun seperti jarum. Ciri-ciri dari bioma hutan taiga antara lain:
a.       Pertumbuhan tanaman terjadi pada musim panas yang berlangsung antara 3 sampai 6 bulan.
b.      Flora khasnya adalah pohon berdaun jarum/pohon konifer, contoh pohon konifer adalah Pinus merkusii (pinus).
c.       Fauna yang terdapat di daerah ini adalah beruang hitam, ajak, srigala dan burung-burung yang bermigrasi ke daerah tropis bila musim dingin tiba.
d.      Perbedaan antara suhu musim panas dan musim dingin cukup tinggi.
         Hutan Boreal. Hutan boreal berkembang di daerah lintang tinggi dekat dengan kawasan lingkar kutub dan ditumbuhi oleh jenis pohon berdaun jarum, dimana di kawasan ini memiliki musim panas yang pendek dan musim dingin yang panjang. Ciri-ciri dari hutan boreal yaitu:
a.       Mempunyai musim dingin yang cukup panjang dan musim kemarau yang panas dan sangat singkat.
b.      Jenis tumbuhan yang hidup sangat sedikit, biasanya hanya terdiri dari dua atau tiga jenis tumbuhan.
         Hutan Kayu Alfin. Hutan Alfin di altitudes tinggi sekitar 500 m di atas permukaan laut di Pulau Utara dan 300 m di Pulau Selatan, tumbuh di hutan dataran rendah yang disebabkan oleh iklim dan angin.
         Hutan Tropis Daun Lebar. Hutan hujan tropis bentuknya yang paling megah dan rapat (suhu selalu ≥ 5°C, curah hujan 1800-2000 mm/th, kelembaban udara selalu tinggi ≥ 80%).
         Tundra. Tundra berasal dari bahasa Finlandia yang berarti daerah terbuka tidak berhutan yang kemudian dipakai untuk menggambarkan semua bentuk vegetasi yang tidak ada pohonnya pada garis lintang yang tinggi. Fungsi ekosistem tundra yaitu produktivitas, rantai makanan, siklus nutrisi, dan air. Ciri-ciri bioma tundra antara lain:
a.       Hampir semua wilayahnya tertutup oleh salju/es.
b.      Memiliki musim dingin yang panjang dan gelap serta musim panas yang panjang dan terang.
c.       Usia tumbuh tanaman sangat pendek.
         Hutan Savanna. Savanna adalah hamparan rumput yang luas dan tempat dimana bermacam ekosistem berkumpul untuk saling berinteraksi (berupa simbiosis dan rantai makanan). Ciri khas dari hutan savanna seperti padang rumput, tumbuhan agel, lontar, bambu duri, dan semak belukar. Proses terbentuknya hutan savanna yaitu:
a.       Strata rumput yang jelas dan merata yang diinterupsi pohon dan semak
b.      Kehadiran api dan hewan perumput;
c.       Pola pertumbuhan komponen biotik ditentukan oleh pergantian di antara musim basah dan musim kering.
         Padang Pasir. Padang pasir adalah suatu daerah yang menerima curah hujan yang sedikit kurang dari 250 mm per tahun. Ciri umumnya yaitu:
a.       Iklim yang keras merupakan faktor pembatas dan penentu terhadap masa pertumbuhan.
b.      Komunitas umumnya terbuka.
c.       Produktivitas primer rendah.
d.      Tanah kurang masak.
e.       Ekosistem padang pasir tidak stabil.
         Zona Arid atau Kering. Kekeringan yang ekstrim biasanya berada di pedalaman kontinental ataupun dekat pantai barat pada garis lintang 300 C dari katulistiwa.
         Padang Rumput. Padang rumput merupakan lapangan yang dipenuhi oleh rumput dan tanaman tak berkayu. Dipotong untuk jerami atau dinamakan oleh ternak, domba atau kambing.

Sesi tanya jawab
1.     Layli H bertanya tentang kondisi ekologi dari hutan hujan tropis. Dijawab oleh Alib, biasanya wilayahnya tropis, curah hujan tiap tahun minimal berkisar antara 1.700 mm – 2.000 mm, suhu bulanannya di atas 18OC sepanjang tahun, tumbuh di dataran rendah yaitu 1.200 m di atas permukaan air laut di tanah yang subur. Misalnya berada di Asia, Australia, Kepulauan Pasifik, Amerika Tengah, Amerika Utara, dan Amerika Selatan.
2.     Yessi H bertanya tentang apa itu kondisi ekologis dari padang pasir itu sendiri. Dijawab oleh Susi, iklimnya itu keras, komunitas terbuka, komposisi komunitas bervariasi sehingga menimbulkan habitat yang berbeda-beda, produktivitas primer rendah sehingga rantai makanannya pendek. Biomassa yang rendah, tanah kurang subur karena tidak ada bahan organik. Ekosistem stabil karena laju produktivitasnya bervariasi. Tumbuhan yang bisa tumbuh seperti kurma ataupun kaktus.
3.     Risma E bertanya tentang bioma tundra yang dapat tumbuhan dan berusia pendek dan berapa lama dapat bertahan hidup. Menurut Susi, tumbuhannya itu seperti lumut kerak, rumput teki, tumbuhan terna atau herbal, atau semak-semak. Tumbuhan tersebut dapat bertahan hidup kurang lebih antara 30 – 120 hari atau 1 – 4 bulan.
4.     Nuris W bertanya tentang formasi musiman yang dibentuk tumbuhan itu. Menurut Alib, hutannya bisa hidup dimusim formasi musiman, bila kemarau akan menggugurkan daunnya, dan bila musim penghujan maka daunnya akan tetap lebat.
5.     Hasan Ibrahim menanyakan Siklus nutrisi di bioma tundra. Pertanyaannya dijawab oleh Alib, tundra termasuk hutan yang kekurangan nutrisi, penguraiannya berjalan lambat karena suhunya rendah dan adanya genanggan air. sampah daun saja membutuhkan waktu 3 tahun untuk menjadi humus.